Merespon sistem pembelajaran yang dilakukan sekolah ditengah pandemi. Kini sekolah mulai berangsur-angsur memulihkan pembelajaran kembali. Salah satunya dengan beralihnya pembelajaran secara luring menjadi hybrid, meski masih dilakukan secara terbatas. Dalam kesempatan ini Guru Binar mengadakan launching metode pembelajaran hybrid menggunakan Teams untuk menunjang pembelajaran hybrid di sekolah.
Kegiatan ini diinisiasi agar para guru dapat mengoptimalkan teknologi untuk menunjang pembelajaran di kelas. Susanto mengatakan selama masa pandemi marak sekali pengembangan teknologi dibidang pendidikan. Misalnya munculnya platform-platform baru yang menurutnya dapat menunjang pembelajaran hybrid di sekolah, seperti Teams.
“Setelah masa-masa pandemi ini bisa kita rasakan banyak sekali platform pendidikan yang terus berkembang dan maju. Nah pembelajaran hybrid adalah salah satu dari metode pembelajaran yang akan tetap membawa bapak ibu kepada pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
Menurutnya pembelajaran hybrid memiliki banyak efektifitas, belum lagi banyaknya kemudahan dalam menjalankannya. Hal ini karena pelaksanaan pembelajaran hybrid ini hanya membutuhkan alat komunikasi seperti handphone. Susanto meyakini bahwa semua peserta didik di era sekarang sudah merata dan terbiasa menggunakan handphone. Sehingga, pembelajaran hybrid sangat menunjang untuk dimanfaatkan dengan optimal karena bantuan teknologi.
Ia juga mengatakan metode ini tergolong aman dan nyaman lantaran kelas bisa dibuat oleh guru, sehingga memungkinkan hanya dapat diakses oleh guru dan murid. Hal ini menurutnya sudah cukup untuk memfasilitasi jumlah siswa perkelas.
“Saya sebutkan aman karena tadi sudah saya jelaskan bahwa ketika kita menggunakan aplikasi teams, bapak ibu secara otomatis nanti akan memanfaatkan kelas atau membuat kelas virtual, dimana hanya Bapak/Ibu yang dapat mengaksesnya dan juga peserta didik,” katanya.
Salain itu, pelaksanaan kelas melalui platform ini akan secara otomatis melakukan recording atau perekaman. Sehingga materi yang disampaikan dapat tersimpan pada platform. Hal ini tentunya akan memudahkan peserta didik apabila ingin mempelajarinya materi kembali.
Baca Juga:
Gunarti Dwi Lestari Jelaskan Pentingnya Keterlibatan Guru PAUD dalam Percepatan Penurunan Stunting
Kurikulum Prototype Beri Keleluasaan Sekolah Memilih Penerapan Kurikulum
