Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak pernah terbayangkan akan kita alami dengan dampak yang begitu besar. Pandemi ini memengaruhi begitu banyak aspek dalam hidup kita, dari bagaimana kita memperlakukan diri sendiri dalam menjaga kesehatan, kebijakan pemerintah, perubahan ekonomi, hingga kemanusiaan.
Kenyataan yang terjadi di lapangan ini membukakan mata kita bahwa pandemi ini sangat berdampak pada kehidupan kita, bahwa Covid-19 itu nyata dan semakin dekat dengan kita. Hal ini turut memengaruhi dunia medis di Indonesia, tak terkecuali jumlah relawan yang diterjunkan untuk mengatasi pandemi ini.
Tak terhitung berapa ribu relawan di seluruh Indonesia yang rela bergotongroyong tak kenal lelah untuk membantu dokter, tenaga kesehatan, dan aparatur pemerintah menangani pasien-pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin bertambah, apalagi dengan munculnya varian-varian Covid-19 baru.
Begitu banyak kisah yang layak diceritakan, seperti yang dituturkan langsung oleh tiga orang relawan medis dalam sharing session bertajuk “Berjuang Bersama Hadapi Covid-19” yang diadakan secara live streaming oleh Klik.Klas di akun Instagramnya. Obrolan kaya gizi ini diasuh oleh Ari Saldi, co–founder Klik.Klas sebagai moderator.
Tiga orang relawan yang membagikan kisahnya selama menjadi relawan tersebut adalah Diah Ayuningtias (relawan tenaga kesehatan Lab. PCR Covid-19 Labkesda Kabupdate Bogor), M. Adriel Ghifary (relawan perawat ICU Covid di RSUI Depok), dan Diani Zafira (nutrisionis Puskesmas Pamarican Ciamis).
Dalam obrolan yang diselenggarakan hari Rabu malam (14/7) silam, ketiga relawan ini menceritakan perubahan yang dirasakan terkait perkembangan kasus yang semakin meningkat, hanya dalam beberapa bulan saja. Seperti yang diceritakan oleh Diah, “Saya melewati masa-masa saat sample menurun, kemudian meningkat. Bahkan teman di Labkesda Surabaya sampai 17.000 sample yang harus diperiksa. Apalagi kita dituntut untuk pelaporannya secara cepat.”
Para relawan ini pun harus menghadapi risiko terpapar virus Covid-19 saat bekerja di lapangan. Ketika para relawan tenaga kesehatan tumbang satu per satu, rekan-rekan relawan yang tersisa pun harus meng-handle pekerjaan yang lainnya.
Di sisi lain, dengan segala perjuangan dan keterbatasan yang dihadapi para relawan dan tenaga kesehatan di Indonesia, ketiga relawan ini menyadari masih banyak orang yang masih belum sadar bahwa Covid-19 ini memang ada dan nyata dan tidak menghiraukan pentingnya protokol kesehatan yang ketat sebagai langkah awal untuk mencegah paparan Covid-19. “Tidak semua orang punya daya tahan tubuh yang sama. Di saat seperti ini, kita harus memikirkan, bukan cuma diri sendiri tapi juga orang lain,” kata Adriel.
Penuturan dari ketiga relawan ini membukakan mata kita bahwa butuh kerjasama dari semua pihak untuk bersama-sama menurunkan tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia. Sebanyak apapun relawan dan tenaga kesehatan yang bekerja di lapangan, tidak selamanya dapat mengatasi masalah pandemi ini jika tidak disertai kedisiplinan masyarakat dan juga didukung peraturan pemerintah.
“Tidak ada negara mana pun yang sudah berpengalaman menangani pandemi Covid-19 ini. Semuanya masih mencoba. Kita harus sama-sama ikhtiar. Pemerintah juga ingin melindungi masyarakat dari penyakit ini,” ujar Diani.
Untuk obrolan selengkapnya, bisa disimak di tayangan IGTV berikut ini:
View this post on Instagram
Kita doakan semoga pandemi ini segera berlalu dan para relawan serta tenaga kesehatan diberikan kekuatan dan kesehatan agar senantiasa dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Baca Juga:
- Perkuat Leadership Guru, SMSG Gelar EduLeadTalk “Good Leader, Good Teacher”
- Ikuti Perkembangan Zaman, 5 Kemampuan Ini Wajib Dimiliki Pekerja Masa Kini
- Mengapa Metode “Learning By Doing” Lebih Efektif?