Perkembangan zaman secara alami mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Salah satunya teknologi saat ini, semakin memudahkan kehidupan manusia seperti proses komunikasi yang tanpa memikirkan jarak, ruang dan waktu, serta lebih mudah dalam memperoleh informasi dengan cepat. Teknologi juga berperan penting dalam proses membantu seseorang untuk melakukan pekerjaan. Hal ini terlihat dalam interaksi satu sama lain. Misalnya hubungan antara anak dan orang tua, ayah dan ibu, saudara sulung dan bungsu, teman sebaya atau tetangga. Namun, dampak dari teknologi dalam keluarga bisa menjadi positif bahkan negatif, tergantung seseorang dalam menyikapi hal tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa teknologi memiliki dampak positif dan negatif di dalam keluarga. Teknologi dapat menjauhkan namun dapat pula mendekatkan hubungan keluarga. Jenis dampak ini dapat dipilih, tergantung bagaimana keluarga dalam menyikapi dan mengontrol penggunaan teknologi. Lalu, apakah dampak positif dan negatif dapat terjadi secara bersamaan, seperti penggunaan telepon?. Faktanya hanya dengan menggunakan telepon, seseorang bisa berkomunikasi dengan anggota keluarganya yang jauh. Tentu saja, dalam hal ini telepon genggam memberikan dampak positif bagi keluarga, karena keluarga yang jauh bisa tetap mesra meski hanya virtual. Apalagi di masa pandemi ini kita dituntut untuk melaksanakan PPKM, banyak sanak keluarga yang tidak bisa berkunjung ke rumah saudara atau orang tuanya. Oleh karena itu, teknologi dapat menjadi solusi ampuh bagi setiap anggota keluarga untuk mengobati kerinduan. Telepon memang dapat membuat komunikasi antar anggota keluarga lancar, tetapi dengan adanya telepon, kemungkinan niat untuk berjumpa secara langsung akan berkurang. Selain itu, walaupun telepon dapat mempercepat komunikasi, tidak menutup kemungkinan bahwa perkataan di telepon itu benar. Seperti saat orang tua bertanya keberadaan anaknya melalui telepon, anak tersebut mengatakan ia berada di sekolah, tetapi ternyata berada di Warnet (Warung internet). Namun bukan berarti setiap masalah tidak memiliki jalan keluar.
Setiap anggota keluarga wajib berpartisipasi dalam mengontrol penggunaan teknologi. Misalnya orang tua membatasi anaknya untuk bermain game dan penggunaan internet, seperti satu atau dua jam untuk bebas menggunakan internet dan smartphone. Kemudian pada saat makan, sebaiknya keluarga makan bersama dan tidak menggunakan smartphone. Pada kesempatan inilah keluarga memiliki waktu untuk saling bercerita mengenai aktivitas masing-masing yang sudah terjadi dan rencana-rencana ke depan. Sesekali juga keluarga dapat melakukan rekreasi ke pantai, gunung, luar kota, atau tempat-tempat menarik lainnya. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan anaknya mengenai penggunaan teknologi yang benar dan memantau bagaimana anaknya menggunakan internet.
Jika hal ini berjalan dengan baik, maka dampak negatif teknologi dalam keluarga bisa diminimalisir. Oleh sebab itu, kemajuan teknologi ini harus bisa kita manfaatkan dengan baik. Terutama dalam mengembangkan diri dan masyarakat, karena keberadaannya tidak selalu menimbulkan ekses negatif saja. Namun ada sisi positifnya. Jadi, mari kita ajak keluarga untuk memaksimalkan dampak positif penggunaan teknologi serta menjadi keluarga modern yang penuh kasih.
Ditulis dan disusun oleh :
Kelompok 4
Dhona Arbi Nurlela          D2401201116
Elisa Nur Rahmawati        E3401201004
Lena Luvitasari Justryaningsih E3401201005
Ainun Zulha Wijianingrum    E3401201009
Dosen pengampu:
Ibu Dr. Megawati Simanjuntak S.P., M.Si.