Dengan perubahan hormon dan suasana hati yang kerap naik turun, mendampingi perkembangan para remaja bukanlah hal yang mudah. Terutama jika remaja tersebut memiliki gejala Attention-deficit-hyperactivity disorder (ADHD).
Dibutuhkan kesabaran, pengertian dan perhatian khusus untuk mendampingi remaja ADHD. Pasalnya, remaja dengan ADHD memiliki risiko tinggi melakukan tindakan yang berbahaya bagi diri sendiri dan sekitar.
Tanda-tanda ADHD pada Remaja
Dilansir dari laman Healthline, ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf masa kanak-kanak yang paling umum. Kondisi ini umumnya didiagnosis pertama kali saat anak-anak dan bisa bertahan hingga dewasa. Untuk dapat mendampingi perkembangan anak atau remaja dengan ADHD, Anda perlu mengenali tanda-tanda ADHD pada remaja. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua anak ADHD memiliki gejala yang sama.
Begitu juga ketika seseorang memiliki beberapa gejala ADHD tidak lantas ia pasti mengalami ADHD. Butuh pemeriksaan dokter untuk menyatakan bahwa seseorang memang memiliki ADHD.
Beberapa gejala ADHD pada remaja di antaranya:
1. Susah fokus dan mudah terdistraksi
Remaja ADHD sering mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas. Tak jarang remaja ADHD memulai suatu pekerjaan di saat pekerjaan yang lain terbengkalai. Hal ini dapat terjadi terus-menerus sehingga tidak ada pekerjaan yang benar-benar selesai dengan baik. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan saraf dimana anak kesulitan berkonsentrasi sehingga anak akan susah payah untuk mengerjakan tugas.
2. Pelupa dan mengalami disorganisasi
Remaja dengan ADHD sering mengalami kesulitan untuk menemukan barang-barang miliknya. Seringnya, mereka lupa meletakkan barang pada tempatnya. Situasi ini dapat terjadi bukan hanya pada saat mereka meletakkan barang-barangnya, namun juga saat mereka mengatur waktu. Remaja ADHD umumnya memiliki manajemen waktu yang buruk sehingga sering memiliki tugas menumpuk dan selalu dikejar deadline.
3. Muncul perilaku fokus pada diri sendiri
Bagi remaja dengan ADHD kerap kali kesulitan mengenali kebutuhan atau keinginan orang lain. Umumnya pemikiran dan perlilaku mereka hanya akan fokus pada dirinya sendiri. Biasanya hal ini ditandai dengan remaja ADHD yang enggan antri atau gemar menyerobot antrian dan menerobos lampu lalu lintas.
4. Hiperaktif dan gelisah
Gelisah adalah salah satu tanda umum pada gejala ADHD. Gelisah di sini dalam artian remaja tersebut tidak bisa merasa tenang duduk diam dan merasa harus terus aktif bergerak.
5. Impulsif
Dibandingkan orang dewasa, remaja ADHD cenderung lebih impulsif. Umumnya mereka akan merasa sulit untuk menolak godaan dan kerap melakukan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya. Jika tidak diarahkan, impulsif ini dapat menyebabkan remaja ADHD berani mengambil keputusan yang berbahaya.
6. Sensitif pada penolakan (RSD)
Sebagian besar remaja dengan ADHD mengalami rejection sensitive dysphoria (RSD) atau disforia sensitivitas penolakan. Remaja ADHD cenderung tidak dapat menerima penolakan, ejekan atau kritik dengan kepala dingin. Ketika mendapat penolakan atau kritik, mereka cenderung cemas, marah-marah dan stres. Situasi ini membuat anak remaja dengan ADHD rentan terhadap intimidasi dari orang lain atau kelompok masyarakat sekitar.
Apa Risiko Terbesar bagi Remaja dengan ADHD?
Remaja dengan ADHD perlu mendapat bimbingan dan pengawasan ekstra. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan ADHD yang tidak mendapat penanganan dengan baik cenderung mengalami beberapa masalah seperti perilaku seksual berbahaya, keinginan untuk bunuh diri serta penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Selain itu, remaja dengan ADHD cenderung memiliki kepercayaan diri rendah yang dapat memicu permasalahan tak bisa akur dengan anggota keluarga, teman-teman dan cenderung mendapat masalah akademis di sekolah.
Baca Juga:
