replica watches Perlukah Keterlibatan Orang Tua dalam Merdeka Belajar? - Bestari

Perlukah Keterlibatan Orang Tua dalam Merdeka Belajar?

Peran sentral orangtua belakangan menjadi tren dalam dunia pendidikan, khususnya saat pandemi. Pasalnya, sejak di rumahkannya pendidikan, murid diharuskan belajar menggunakan sistem belajar dari rumah melalui jaringan. Hal ini membuat orang tua memiliki andil yang cukup penting dalam wilayah belajar anak di sekolah.

Alih-alih mendapatkan dukungan dari orang tua, tidak sedikit murid justru merasakan keresahan tersendiri sejak di berlakukannya sistem belajar dari rumah. Yulia Rahmawati selaku pembicara TPN Kelas Kompetensi (21/11) mengungkapkan pada kondisi seperti ini siswa sangat membutuhkan dukungan dan motivasi dari orang tua.

“Siswa membutuhkan dorongan, motivasi, dan tidak hanya menyalahkan ketika anak tidak paham pelajaran yang mana akan membuat siswa tersebut down,” ujarnya.

Perlibatan orang tua dalam pembelajaran siswa di sekolah seringkali menuai miskonsepsi. Hal ini karena kurang memahaminya peran sentral oran tua dalam pendidikan anak yang seringkali menjadi akar permasalahan. Padahal, pendidikan pertama bagi anak berawal dari rumah. Oleh karenanya Yulia menyampaikan agar terjalin komitmen antara guru dan orangtua dalam menghadirkan produk pengetahuan bagi anak.

“Semua bekal anak berawal dari rumah, anak berhak didengar suaranya dalam merdeka belajar ini. Sehingga perlu komitmen antara guru dan orangtua yang dapat menghasilkan produk pengetahuan,” tegasnya.

Selama ini miskonsepsi keterlibatan orang tua dalam merdeka belajar di sekolah disebapkan ketidak tahuan orangtua akan perannya dalam pendidikan keluarga. Misalnya, hanya guru yang dianggap tau segalanya mengenai pendidikan anak. Dalam kasus tersebut minim ditemui kolaborasi antara orangtua dan guru. Sehingga minim keterlibatan orang tua dalam merdeka belajar dengan anak-anaknya di sekolah.

Pentingnya Keterlibatan Orang Tua dalam Pembelajaran

Kolaborasi antara guru dan orangtua sangatlah penting mengingat keduanya merupakan pendidik utama bagi anak. Yulia menegaskan bagi guru keterbukaan dengan orang tua murid dapat memahami orang tua murid dan mengetahui kondisi murid ketika di rumah. Namun, dampak dari kolaborasi tersebut dapat meningkatkan kepercayaan orangtua karena merasa didengar dan dilibatkan oleh guru.

Dokumentasi Indra Gunawan

Dalam kesempatan tersebut Yulia yang juga merupakan Pelatih Guru Belajar mengutarakan, “Jika orangtua dilibatkan di sekolah, kinerja semua anak tidak hanya anak mereka sendiri cendrerung meningkat. Tapi semakin komperhensif dan terencana kemitraan sekolah dan rumah semakin tinggi prestasi siswa. Karena memang kita tidak bisa sendiri memberikan pembealjaran ke anak. Pendidikan yang baik kepada anak-anak dengan melibatkan sekolah dan orangtua.”

Kolaborasi antara guru dan orangtua tentunya menjadi penting, mengingat tidak semua guru benar-benar memahami kondisi muridnya.

“Saya mempunyai kesulitan memahami murid. Ternyata setelah mengikuti kelas kompetensi saya mendapatkan pengalaman untuk memahami murid dengan mudah. Maka untuk dapat memahami murid saya akan melakukan pendekatan secara pribadi,” tutur Titin Katharini Sinta secara tertulis dalam sesi diskusi melalui virtual.

Komitmen pada tujuan belajar tentunya dapat membuat murid semakin mandiri dan dapat menimba pengetahuan dari orangtua dan guru dalam merdeka belajar. Semakin sering melibatkan orangtua, maka akan semakin paham orangtua mengenai kebutuhan anak, sehingga ketika belajar di rumah anak akan mendapatkan dorongan dan motivasi dari orangtuanya.

Baca Juga:

Get in Touch

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terkait

Get in Touch

Latest Posts